Selasa, 01 November 2011
Kisah Iblis bertamu ke rumah Rasulullah
dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas:
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba - tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? sebab kalian akan membutuhkanku. “
Rasulullah bersabda:”Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNyayang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “itu iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”
Nabi menahannya:”Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakekyang cacat satu matanya. di janggutnya terdapa 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad,… . salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW lalu menjawab: Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
“Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debuyang ditiup angin.”
oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apayang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku.tidak ada sesuatu punyang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”
Orang YangDibenciIblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepadaIblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu danorang sepertimu adalah mahkluk Allahyang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemudayang bertakwayang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“lalu siapa lagi?”
“OrangAliim dan wara’ (Loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yangselalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakiryang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepdaorang lain.”
“apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika iatidak mengeluhkan kesulitannya kepadaorang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahalaorang -orang yang sabar.”
“Selanjutnya apa?”
“Orangkayayang bersyukur.”
“apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Iatidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepadaorang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
AmalanYang DapatMenyakitiIblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku sepertiorang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama sajaorang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“mengapa bisa begitu?”
“sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“taubatorang yang bertaubat.”
“apa yang dapat membakar hatimu?”
“istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“sedekahyang diam - diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“bagaimana cara makanmu?”
“dengan tangan kiri dan jariku.”
“dimanakah kau menaungi anak - anakmu di musim panas?”
“di bawah kuku manusia.”
ManusiaYangMenjadi TemanIblis
Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yangmeninggalkan shalat jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”
Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali:”tidak,tidak… tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.
Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku.
Demiyang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akanmenyesatkan mereka semua.
Baikyang bodoh, atauyang pintar,yang bisa membaca dantidak bisa membaca,yang durjana danyang shaleh, kecuali hamba Allahyang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapayang menyukai emas dan perak, ia bukanorang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorangyang tidak menyukai dinar dan dirham,tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa iaorang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Iblis Dibantu oleh 70.000 anak - anaknya
Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.
Sebagian adayang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak - anak muda, sebagian untuk mengangguorang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta - wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak ynag suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusiatidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
aku punya anakyang suka menaburkan sesuatu di mataorang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anakyang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanitayang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiaporang memandanginya.
Syaithan juga berkata,”keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
mereka, anak - anakku seleu meyusup dan berubah ari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintuyang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpaikhlas, namun merekatidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahibyang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiaporang sakityang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.
CaraIblisMenggoda
Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertamayang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar - benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah(gosip) dan Namimah(Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. sebab barang siapa membiasakan dengan kata - kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak - anak zina dan ia masuk neraka hnaya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu adayang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmutidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad,orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayamyang mematuk beras.
jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika iatidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.
Dan iapun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedanga aku memerintahkanorang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamutidak wajib shalat, shalat hanya wajib untukorang yang berkecukupan dan sehat.orang sakit dan miskintidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”
10 Permintaan Iblis kepada Allah SWT
“berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“apa saja?”
“aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, “berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
Hartayang tidak dizakatkan, aku makan darinya. akujuga makan dari makanan haram danyang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makananyang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama denganorang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anakyang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
aku minta agar bisa ikut bersama denganorang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuanyang halal.
aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikanorang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.
Allah berfirman, “Orang -orang bros adalah saudara - saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27)
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara merekatidak bisa melihatku.
dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.
Iblis berkata : “wahai muhammad, aku tak bisamenyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.”
jika aku bisamenyesatkan, tak akan tersisa seorangpun.
sebagaimana dirimu, kamutidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasulyang menyampaikan amanah.
jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini.
kau hanya bisa menjadi penyebab untukorang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalahorang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. danorang yang sengsara adalahorang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :”mereka akan terus berselisih kecualiorang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 - 119)
juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata: “wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allahyang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin pendudk surga, danyang telah menjadikan aku pemimpin mahluk - mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celakayang terusir, ini akhiryang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”
http://www.fimadani.com/inilah-sejarah-kabah-dari-masa-ke-masa/ cerita dalam hadis ini tergolong hadis dhaif...boleh diambil yang baik2 nya saja.. franata.
Selasa, 27 September 2011
Halal, Haram, dan Subhat
[رواه البخاري ومسلم]
Dari Abu 'Abdillah An-Nu'man bin Basyir radhiallahu 'anhuma berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara yang syubhat (samar-samar), kebanyakan manusia tidak mengetahuinya, maka siapa yang menjaga dirinya dari yang syubhat itu, berarti ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya, dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat maka ia telah terjerumus kedalam wilayah yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar daerah terlarang maka hampir-hampir dia terjerumus kedalamnya. Ingatlah setiap raja memiliki larangan dan ingatlah bahwa larangan Allah apa-apa yang diharamkan-Nya. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati”.
[HR. Bukhari dan Muslim]
Mutiara Hadits:
1. Termasuk sikap wara (Wara’ adalah sikap yang timbul dari rasa takutnya seseorang terhadap perbuatan haram) adalah meninggalkan syubhat.
2. Banyak melakukan syubhat akan mengantarkan seseorang kepada perbuatan haram.
3. Menjauhkan perbuatan dosa kecil karena hal tersebut dapat menyeret seseorang kepada perbuatan dosa besar.
4. Memberikan perhatian terhadap masalah hati, karena padanya terdapat kebaikan fisik.
5. Baiknya amal perbuatan anggota badan merupakan pertanda baiknya hati.
6. Pertanda ketakwaan seseorang jika dia meninggalkan perkara-perkara yang diperbolehkan karena khawatir akan terjerumus kepada hal-hal yang diharamkan.
7. Menutup pintu terhadap peluang-peluang perbuatan haram serta haramnya sarana dan cara kearah sana.
8. Hati-hati dalam masalah agama dan kehormatan serta tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan persangkaan buruk.
Penjelasan:
Hadits ini merupakan salah satu pokok syari’at Islam. Abu Dawud As Sijistani berkata, “Islam bersumber pada empat hadits.” Dia sebutkan diantaranya adalah hadits ini. Para ulama telah sepakat atas keagungan dan banyaknya manfaat hadits ini.
Kalimat, “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara yang samar-samar” maksudnya segala sesuatu terbagi kepada tiga macam hukum. Sesuatu yang ditegaskan halalnya oleh Allah, maka dia adalah halal, seperti firman Allah (QS. Al-Maa’idah 5: 5), ”Aku halalkan bagi kamu hal-hal yang baik dan makanan (sembelihan) ahli kitab halal bagi kamu” dan firman-Nya dalam (QS. An-Nisaa 4:24), “Dan dihalalkan bagi kamu selain dari yang tersebut itu” dan lain-lainnya. Adapun yang Allah nyatakan dengan tegas haramnya, maka dia menjadi haram, seperti firman Allah dalam (QS. An-Nisaa’ 4:23), “Diharamkan bagi kamu (menikahi) ibu-ibu kamu, anak-anak perempuan kamu …..” dan firman Allah (QS. Al-Maa’idah 5:96), “Diharamkan bagi kamu memburu hewan didarat selama kamu ihram”. Juga diharamkan perbuatan keji yang terang-terangan maupun yang tersembunyi. Setiap perbuatan yang Allah mengancamnya dengan hukuman tertentuatau siksaan atau ancaman keras, maka perbuatan itu haram.
Adapun yang syubhat yaitu setiap hal yang dalilnya masih dalam pembicaraan atau perselisihkan, maka menjauhi perbuatan semacam itu termasuk wara’. Para Ulama berbeda pendapat mengenai pengertian syubhat yang diisyaratkan Rasulullah. Pada hadits tersebut, sebagian Ulama berpendapat bahwa hal semacam itu haram hukumnya berdasarkan sabda Rasulullah, “siapa menjaga dirinya dari yang samar-samar itu, berarti ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya”. Siapa yang tidak menyelamatkan agama dan kehormatannya, berarti dia telah terjerumus kedalam perbuatan haram. Sebagian yang lain berpendapat bahwa hal yang syubhat itu hukumnya halal dengan alasan sabda Rasulullah, “seperti penggembala yang menggembala di sekitar daerah terlarang” kalimat ini menunjukkan bahwa syubhat itu pada dasarnya halal, tetapi meninggalkan yang syubhat adalah sifat yang wara’. Sebagian lain lagi berkata bahwa syubhat yang tersebut pada hadits ini tidak dapat dikatakan halal atau haram, karena Rasulullah menempatkannya diantara halal dan haram, oleh karena itu kita memilih diam saja, dan hal itu termasuk sifat wara’ juga.
Dalam shahih Bukhari dan Muslim disebutkan sebuah hadits dari ‘Aisyah, ia berkata: “Sa’ad bin Abu Waqash dan ‘Abd bin Zam’ah mengadu kepada Rasulullah tentang seorang anak laki-laki. Sa’ad berkata: Wahai Rasulullah anak laki-laki ini adalah anak saudara laki-lakiku, ’Utbah bin Abu Waqash. Ia (‘Utbah) mengaku bahwa anak laki-laki itu adalah anaknya. Lihatlah kemiripannya” Sedangkan ‘Abd bin Zam’ah berkata; "Wahai Rasulullah, Ia adalah saudara laki-lakiku, Ia dilahirkan ditempat tidur ayahku oleh budak perempuan milik ayahku”, lalu Rasulullah memperhatikan wajah anak itu (dan melihat kemiripannya dengan ‘Utbah) maka Rasulullah bersabda: “Anak laki-laki ini untukmu wahai ‘Abd bin Zam’ah, anak itu milik laki-laki yang menjadi suami perempuan yang melahirkannya dan bagi orang yang berzina hukumannya rajam. Dan wahai Saudah, berhijablah kamu dari anak laki-laki ini.” Sejak saat itu Saudah tidak pernah melihat anak laki-laki itu untuk selamanya.
Rasulullah telah menetapkan bahwa anak itu menjadi hak suami dari perempuan yang melahirkannya, secara formal anak laki-laki itu menjadi anak Zam’ah. ‘Abd bin Zam’ah adalah saudara laki-laki Saudah, istri Rasulullah, karena Saudah putrid Zam’ah. Ketetapan semacam ini berdasarkan suatu dugaan yang kuat bukan suatu kepastian. Kemudian Rasulullah menyuruh Saudah untuk berhijab dari anak laki-laki itu karena adanya syubhat dalam masalah itu. Jadi tindakan ini bersifat kehati-hatian. Hal itu termasuk perbuatan takut kepada Allah SWT, sebab jika memang pasti dalam pandangan Rasulullah anak laki-laki itu adalah anak Zam’ah, tentulah Rasulullah tidak menyuruh Saudah berhijab dari saudara laki-lakinya yang lain, yaitu ‘Abd bin Zam’ah dan saudaranya yang lain.
Pada Hadits ‘Adi bin Hatim, ia berkata: “Wahai Rasulullah, saya melepas anjing saya dengan ucapan Bismillah untuk berburu, kemudian saya dapati ada anjing lain yang melakukan perburuan” Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu makan (hewan buruan yang kamu dapat) karena yang kamu sebutkan Bismillah hanyalah anjingmu saja, sedang anjing yang lain tidak”. Rasulullah memberi fatwa semacam ini dalam masalah syubhat karena beliau khawatir bila anjing yang menerkam hewan buruan tersebut adalah anjing yang dilepas tanpa menyebut Bismillah. Jadi seolah-olah hewan itu disembelih tanpa Bismillah. Allah berfirman, “Sesungguhnya hal itu adalah perbuatan fasiq” (QS. Al-An’am 6:121)
Dalam fatwa ini Rasulullah menunjukkan sifat kehati-hatian terhadap hal-hal yang syubhat tentang halal atau haramnya, karena sebab-sebab yang masih belum jelas. Inilah yang dimaksud dengan sabda Rasulullah, “Tinggalkanlah sesuatu yang meragukan kamu untuk berpegang pada sesuatu yang tidak meragukan kamu”
Sebagian Ulama berpendapat, syubhat itu ada tiga macam:
1. Sesuatu yang sudah diketahui haramnya oleh manusia tetapi orang itu ragu apakah masih haram hukumnya atau tidak. Misalnya makan daging hewan yang tidak pasti cara penyembelihannya, maka daging semacam ini haram hukumnya kecuali terbukti dengan yakin telah disembelih (sesuai aturan Allah). Dasar dari sikap ini adalah hadits ‘Adi bin Hatim seperti tersebut diatas.
2. Sesuatu yang halal tetapi masih diragukan kehalalannya, seperti seorang laki-laki yang punya istri namun ia ragu-ragu, apakah dia telah menjatuhkan thalaq kepada istrinya atau belum, ataukah istrinya seorang perempuan budak atau sudah dimerdekakan. Hal seperti ini hukumnya mubah hingga diketahui kepastian haramnya, dasarnya adalah hadits ‘Abdullah bin Zaid yang ragu-ragu tentang hadats, padahal sebelumnya ia yakin telah bersuci.
3. Seseorang ragu-ragu tentang sesuatu dan tidak tahu apakah hal itu haram atau halal, dan kedua kemungkinan ini bisa terjadi sedangkan tidak ada petunjuk yang menguatkan salah satunya. Hal semacam ini sebaiknya dihindari, sebagaimana Rasulullah pernah melakukannya pada kasus sebuah kurma yang jatuh yang beliau temukan dirumahnya, lalu Rasulullah bersabda: “Kalau saya tidak takut kurma ini dari barang zakat, tentulah saya telah memakannya”
Adapun orang yang mengambil sikap hati-hati yang berlebihan, seperti tidak menggunakan air bekas yang masih suci karena khawatir terkena najis, atau tidak mau sholat disuatu tempat yang bersih karena khawatir ada bekas air kencing yang sudah kering, mencuci pakaian karena khawatir pakaiannya terkena najis yang tidak diketahuinya dan sebagainya, sikap semacam ini tidak perlu diikuti, sebab kehati-hatian yang berlebihan tanda adanya halusinasi dan bisikan setan, karena dalam masalah tersebut tidak ada masalah syubhat sedikitpun. Wallahu a’lam.
Kalimat, “kebanyakan manusia tidak mengetahuinya” maksudnya tidak mengetahui tentang halal dan haramnya, atau orang yang mengetahui hal syubhat tersebut didalam dirinya masih tetap menghadapi keraguan antara dua hal tersebut, jika ia mengetahui sebenarnya atau kepastiannya, maka keraguannya menjadi hilang sehingga hukumnya pasti halal atau haram. Hal ini menunjukkan bahwa masalah syubhat mempunyai hukum tersendiri yang diterangkan oleh syari’at sehingga sebagian orang ada yang berhasil mengetahui hukumnya dengan benar.
Kailmat, “maka siapa yang menjaga dirinya dari yang syubhat itu, berarti ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya” maksudnya membentengi diri dari perkara yang syubhat.Kalimat, “siapa terjerumus dalam wilayah syubhat maka ia telah terjerumus kedalam wilayah yang haram” hal ini dapat terjadi dalam dua hal:
1. Orang yang tidak bertaqwa kepada Allah dan tidak memperdulikan perkara syubhat maka hal semacam itu akan menjerumuskannya kedalam perkara haram, atau karena sikap sembrononya membuat dia berani melakukan hal yang haram, seperti kata sebagian orang: “Dosa-dosa kecil dapat mendorong perbuatan dosa besar dan dosa besar mendorong pada kekafiran”
2. Orang yang sering melakukan perkara syubhat berarti telah menzhalimi hatinya, karena hilangnya cahaya ilmu dan sifat wara’ kedalam hatinya, sehingga tanpa disadari dia telah terjerumus kedalam perkara haram. Terkadang hal seperti itu menjadikan perbuatan dosa jika menyebabkan pelanggaran syari’at.
Rasulullah bersabda: “seperti penggembala yang menggembala di sekitar daerah terlarang maka hampir-hampir dia terjerumus kedalamnya” ini adalah kalimat perumpamaan bagi orang-orang yang melanggar larangan-larangan Allah. Dahulu orang arab biasa membuat pagar agar hewan peliharaannya tidak masuk ke daerah terlarang dan membuat ancaman kepada siapapun yang mendekati daerah terlarang tersebut. Orang yang takut mendapatkan hukuman dari penguasa akan menjauhkan gembalaannya dari daerah tersebut, karena kalau mendekati wilayah itu biasanya terjerumus. Dan terkadang penggembala hanya seorang diri hingga tidak mampu mengawasi seluruh binatang gembalaannya. Untuk kehati-hatian maka ia membuat pagar agar gembalaannya tidak mendekati wilayah terlarang sehingga terhindar dari hukuman. Begitu juga dengan larangan Allah seperti membunuh, mencuri, riba, minum khamr, qadzaf, menggunjing, mengadu domba dan sebagainya adalah hal-hal yang tidak patut didekati karena khawatir terjerumus dalam perbuatan itu.
Kalimat, “Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya” yang dimaksud adalah hati, betapa pentingnya segumpal daging ini walaupun bentuknya kecil, daging ini disebut Al-Qalb (hati) yang merupakan anggota tubuh yang paling terhormat, karena ditempat inilah terjadi perubahan gagasan, sebagian penyair bersenandung, “Tidak dinamakan hati kecuali karena menjadi tempat terjadinya perubahan gagasan, karena itu waspadalah terhadap hati dari perubahannya”
Allah menyebutkan bahwa manusia dan hewan memiliki hati yang menjadi pengatur kebaikan-kebaikan yang diinginkan. Hewan dan manusia dalam segala jenisnya mampu melihat yang baik dan buruk, kemudian Allah mengistimewakan manusia dengan karunia akal disamping dikaruniai hati sehingga berbeda dari hewan. Allah berfirman, “Tidakkah mereka mau berkelana dimuka bumi karena mereka mempunyai hati untuk berpikir, atau telinga untuk mendengar…” (QS. Al-Hajj 22:46). Allah telah melengkapi dengan anggota tubuh lainnya yang dijadikan tunduk dan patuh kepada akal. Apa yang sudah dipertimbangkan akal, anggota tubuh tinggal melaksanakan keputusan akal itu, jika akalnya baik maka perbuatannya baik, jika akalnya jahat, perbuatannya juga jahat.
Bila kita telah memahami hal diatas, maka kita bisa menangkap dengan jelas sabda Rasulullah, “Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati”.
Kita memohon kepada Allah semoga Dia menjadikan hati kita yang jahat menjadi baik, wahai Tuhan pemutar balik hati, teguhkanlah hati kami pada agama-Mu, wahai Tuhan pengendali hati, arahkanlah hati kami untuk taat kepada-Mu.
Wallahu a’lam.
sumber : http://www.hadielislam.com/indo/hadits.html?start=5
Kamis, 15 September 2011
Kita Berbeda, Namun Tetap Bersaudara
Suatu hari Imam Syaf'i berdebat dengan ulama tentang permasalahan fiqih yang cukup rumit. Keduanya berbeda pendapat. Perdebatan semakin memanasa. Kedua-duanya tidak bisa memuaskan lawan dialog dengan penjelasan masing-masing. Rona wajah lawan dialog sang imam berubah. Tampaknya dia marah.
Usai berdialog, keduanya pergi meninggalkan mesjid. Imam Syaf'i berpaling ke arah ulama itu, meraih tangannya, dan berkata, "Kita boleh berbeda, namun kita tetap menjadi saudara, bukan?"
Suatu hari beberapa oorang ulama hadits berkumpul di hadapan khalifah. Kemudian salah seorang diantara mereka membacakan sebuah hadits. Pada saat itu ada seorang ahli hadits yang merasa asing dengan hadits yang dibacakan kawannya tersebut. Ia pun berkata,
"Hadis apa itu? Dari mana engkau mendapatkannya? Apakah engkau berdusta atas nama Rasulullah?
Yang ditanya menjawab, "Hadis ini shahih dan benar berasal dari Rasulullah"
'Tidak. Kami tidak pernah mendengar hadis ini, dan kami tidak pernah menghapalnya pula" sahut ahli hadis tadi.
Di majlis itu ada seorang menteri yang bijaksana. Ia pun menoleh ke ahli hadis yang menyanggah itu sambil berkata dengan tenang, "Ya Syaikh, apakah anda hafal seluruh hadis Nabi?"
"Tidak." jawab ahli hadis tersebut.
"Anda hafal setengahnya, barangkali?" tanya menteri raja itu.
"Mungkin" jawab ahli hadis
Menteri itu pun menukas, "Anggaplah hadis yang dibacakan ini adalah salah satu dari hadis yang belum Anda hafal"
Permasalahan pun selesai.
Begitulah akhirnya pendapat diantara mereka diselesaikan secara damai. Persoalan mereka selesai hanya dengan satu ungkapan sederhana: "Masing-masing kita mengerjakan kebaikan"
Dalam hidup ini perbedaaan pendapat adalah wajar. Bila hanya mengikuti pendapat dan kepentingan pribadi, maka perselihan ini tak akan ada ujungya. Sudah semestinya kita saling bantu membantu pada hal yang kita sepakati, dan kita saling bertoleransi pada hal yang kita perselisihkan. Jangan sampai perselisihan ini membawa kepada pertengkaran, permusuhan, dan perpecahan.
Kata Syekh Al-Uraifi: yang menjadi tujuan bukanlah bagaimana kita sepakat, namuna tujuan kita adalah bagaimana kita tidak berselisih.
sumber : http://www.hadielislam.com/indo/kolom/kisah-a-hikmah.html
Selasa, 06 September 2011
Mulia Dan Hina Karena Al-Qur’an

Bahwa Al-Quran merupakan wahyu Allah, bahwa Al-Quran adalah kitab suci umat Islam, bahwa Al-Quran adalah petunjuk bagi bagi kaum muslimin, ini semua sudah kita ketahui sejak pertama kali dikenalkan tentang agama Islam, entah oleh orang tua kita di rumah, ustadz kita di madrasah, atau guru kita di sekolah, atau oleh siapapun yang telah memberikan pengetahuan dasar ini kepada kita.
Namun, yang menjadi pertanyaan –yang ini harus ditujukan kepada masing-masing kita- adalah seberapa dalam kita mengetahui isinya? Seberapa jauh kita mengamalkan perintah dan larangan yang termaktub di dalamnya? Mungkin terlalu ‘berprasangka baik’ jika melontarkan pertanyaan seperti itu; pertanyaan ‘sederhana’ yang bisa jadi lidah kita akan kelu ketika menjawabnya adalah seberapa sering kita membaca Al-Quran? Ya, pertanyaan ‘sederhana’ yang tidak perlu dijawab dengan lisan kita. Tapi sebuah pertanyaan yang sebenarnya menuntut pengamalan kita.
Ketika kita jauh dari kemuliaan
Harus kita akui, bahwa umat Islam saat ini tengah mengalami keterpurukan yang begitu dahsyat. Keterpurukan yang sudah mencapai titik nadir, kemunduran yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah panjang peradaban Islam yang gemilang. Bahkan, begitu lemahnya kekuatan Islam sekarang ini, sampai-sampai umatnya sendiri merasa malu memiliki identitas sebagai seorang Muslim. Na’udzubillah…
Kemunduran ini, keterpurukan ini, problematika yang berat dan kompleks ini, akan terus berlanjut jika kita hanya bisa meratap, jika kita cuma bisa mengeluh. Kebangkitan yang kita tunggu-tunggu, kejayaan yang kita cita-citakan tidak akan datang menghampiri kita, kalau kita hanya duduk berpangku tangan tanpa berbuat apapun. Kemuliaan itu tidak akan kita raih jika kita malah memintanya kepada umat lain. Karena kemuliaan itu sebenarnya ada pada diri umat ini, kejayaan itu sejatinya ada pada diri kaum muslimin sendiri, bukan kaum lain, bukan umat lain.
Maka ketika kita telah mengetahui bahwa sumber kemuliaan itu ada pada diri kita, jangan sampai kita sia-siakan, sekali lagi. Kita telah menyaksikan ketika umat ini menyia-nyiakan sumber kemuliaan itu, maka Allah pun menyia-nyiakannya. Kita telah melihat bagaimana umat ini terperosok dalam kubangan penderitaan yang begitu pedih, ketika kemuliaan itu digadaikan dengan keindahan dunia yang semu. Oleh karena itu, jangan sampai kita mengulanginya. Kita tidak ingin lagi terpuruk, kita tidak ingin kembali dijajah, kita tidak mau terus menerus dalam ketidakberdayaan dan kehinaan.
Maka, langkah awal agar tekad ini bukan hanya impian kosong adalah mengembalikan kemuliaan itu ke dalam ruang-ruang kalbu kita, menancapkan kembali setiap nilai-nilai ilahiah yang terkandung di dalamnya, ke dalam sanubari kita. Supaya kemuliaan itu bisa terwujudkan dalam setiap gerak amal kita.
Kemuliaan itu adalah Al-Quran
Al-Quran. Kita –umat Islam- mengenalnya sebagai kitab suci, kita mengetahuinya sebagai wahyu Allah Jalla wa ‘Ala kepada Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam, kita mengetahuinya sebagai petunjuk untuk menjalani kehidupan sementara di dunia ini, kita memahaminya sebagai sumber kemuliaan, sumber kekuatan umat ini.
Sejak pertama ia diwahyukan kepada Nabi penutup –shallallahu ‘alaihi wasallam- ia telah menjadikan umat ini tegak di hadapan kaum musyrikin Quraisy. Ia telah memberikan kekuatan dahsyat bagi para pendahulu umat ini, sehingga dapat tegar menghadapi berbagai ujian dan kesulitan.
Ia telah memuliakan setiap pribadi umat ini, sejak periode awal eksistensinya, terus berlanjut hingga masa di mana kita hidup sekarang ini. Setiap pribadi yang rela bersusah payah memahami makna setiap kata dalam Al-Quran, setiap individu yang tanpa kenal lelah berusaha mewujudkan setiap petunjuk-petunjuknya. Pribadi yang dengan sekuat tenaga meraih kemuliaan yang telah dijanjikan-Nya.
Apakah kita pribadi-pribadi itu? Terlalu percaya diri, jika kita mengatakan ya. Karena kita tahu persis seperti apa diri kita, kita paham betul siapa sesungguhnya diri ini. Begitu jauhnya kita dari pribadi-pribadi ideal itu, begitu tidak layaknya kita dibandingkan –apalagi disandingkan- dengan sosok-sosok mulia itu. Sampai-sampai kita beranggapan bahwa mereka itu hanyalah tokoh fiktif dalam sebuah dongeng, tidak nyata, yang hanya hidup dalam alam khayal kita. Namun sayangnya, mereka nyata. Sosok-sosok itu nyata, bahkan mereka tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan umat ini. Merekalah contoh ideal bagi zamannya, juga bagi zaman setelahnya. Kita tidak bisa lagi menyangkal kemuliaan mereka.
Kita tahu mengapa mereka meraih kemuliaan, kita juga tahu sebab mereka berhasil mengukir sejarah hidupnya dengan tinta emas, kita juga tahu begitu besar peran mereka dalam mewujudkan kegemilangan Islam, keindahan Islam, kemuliaan Islam. Kita telah tahu itu. Tapi, sekedar tahu saja ternyata belumlah cukup bagi kita untuk bisa meraih kemuliaan, mengembalikan kejayaan umat ini.
Maka, sudah sepatutnya bagi kita menyimak, merenungi untuk kemudian menerjemahkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ini dalam kehidupan kita, akan pentingnya kita untuk selalu dekat dengan sumber kemuliaan,
إن الله يرفع بهذا الكتاب أقواما ويضع به آخرين
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dan merendahkannya dengan kitab ini (Al-Quran).” (HR. Muslim no. 1934)
Maka saatnyalah bagi kita sekarang untuk meraih kemuliaan itu, kemuliaan yang Allah Ta’ala janjikan.
Wallahulmusta’an.
ditulis oleh Oleh: Ihsan Athif
sumber : http://www.belajarislam.com/mulia-dan-hina-karena-al-quran/
Jumat, 02 September 2011
Makna Syetan dibelenggu pada bulan Ramadhan
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh Ra., Rasulullah SAW bersabda:
“ Apabila bulan Ramadhan tiba, maka dibuka pintu-pintu surga , ditutup pintu-pintu neraka dan
syetan-syetan dibelenggu ” (HR. Bukhari dan Muslim) Para ulama berbeda pendapat dalam
memahami makna dibelenggu. Ada banyak sekali tafsir tentang makna dibelenggu dalam
hadits di atas. Dari sekian banyak penafsiran, dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar :
Pendapat pertama, dibelenggu mempunyai makna dzahir, yakni makna sebenarnya. Para syetan
diikat atau dirantai disuatu tempat. pendapat ini merupakan pendapat mayoritas ulama.
Lantas muncul pertanyaan yang sangat umum, jika syetan memang dirantai, kenapa masih terjadi
kejahatan di muka bumi pada bulan Ramadhan? Dari kasus ini, ulama pada kategori pertama ini
memiliki perbedaan pendapat yang lebih beragam. Ada yang mengatakan, hanya syetan tertentu
saja yang dirantai, yakni syetan yang paling membangkang, sehingga syetan-syetan lain masih bisa
menggoda manusia. Ada yang mengatakan, syetan telah mengajarkan kepada manusia, sehingga
manusia itu sudah terbiasa berbuat kejahatan. Sehingga meskipun dirantai, masih tetap saja
terjadi kejahatan dimuka bumi. Ada yang mengatakan, syetan tidak mulus dalam melaksanakan
aksinya dibulan Ramadhan, tidak seperti pada bulan lain, karena pada bulan Ramadhan ummat
Islam sedang banyak beramal ibadah. Dan masih banyak pendapat lain yang mencoba
berargumentasi menjawab pertanyaan di atas. Yang paling parah menurut saya adalah yang
mengatakan bahwa makna dibelenggu merupakan makna sebenarnya (dirantai) namun ketika
ditanya mengapa masih ada orang kesurupan jin pada bulan Ramadhan , justru melarang
membicarakan makna dibalik itu demi terselamatkan dari kesesatan.
Pendapat kedua, pendapat yang mengatakan bahwa makna dibelenggu bukan makna
sebenarnya. ungkapan dibelenggu hanyalah kiasan. Dengan berpuasa, kita mencegah dari
mengumbar hawa nafsu. Hawa nafsu terikat, sehingga syetan (yang diartikan sebagai hawa nafsu)
terbelenggu.Pendapat kedua ini sekaligus mampu menjawab pertanyaan dengan lugas, mengapa
pada bulan Ramadhan kejahatan bisa terjadi dan masih ada manusia yang
kerasukan jin. Tentu saja karena makna syetan yang dibelenggu adalah makna kiasan.
Pendapat tersebut banyak muncul belakangan dari berbagai kajian, namun saya belum menemukan
ulama besar yang mengatakannya.Memahami makna syetan. Sebelum kita mencoba mengupas
makna hadits di atas, ada baiknya kita memahami dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan
syetan. Lihat QS. Al- An’am.Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap- tiap nabi itu musuh, yaitu
syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis)
jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan
yang indah-indah untuk menipu (manusia) . (QS. AL-An’ am: 112)
Juga dalam Surat An-Nas : Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. yang
membisikkan (kejahatan ) ke dalam dada manusia, dari (golongan ) jin dan manusia.
(QS. AN- Nas:4- 6)
Dari kedua ayat di atas dapat disimpulkan bahwa syetan hanyalah sebutan atau julukan saja bagi
manusia maupun jin yang berperilaku jahat. Syetan bukanlah sebuah makhluk tersendiri di luar
manusia dan jin. Juga belum tentu makhluk menyeramkan seperti yang kita bayangkan selama ini,
karena ternyata manusia yang berlaku jahatpun disebut syetan (tidak sedikit yang ganteng dan
cantik tentunya :) ). Makna yang tepat. Setelah mengetahui makna syetan, kita dapat dengan tepat
menarik kesimpulan, bahwa yang dibelenggu bukanlah sebuah makhluk. Melainkan sifat dan
perilaku jahat pada diri manusia dan jin, jika dan hanya jika manusia tersebut berpuasa dengan
benar. Dengan berpuasa, sifat-sifat dan perilaku jahat (syetan) pada diri manusia akan terbelenggu.
Tidaklah mungkin syetan dirantai disuatu tempat, padahal kata “syetan” sendiri digunakan sebagai
panggilan buat manusia dan jin .Apakah kita melihat manusia jahat dirantai pada bulan Ramadhan?
Tidak bukan? Bahkan yang menjadi ironi adalah tindak kejahatan meningkat dibulan Ramadhan.
Oh, kalo yang di rantai adalah syetan dari golongan jin saja, mungkinkah? Bisa mungkin bisa tidak,
tapi dari konteks hadits di atas tidak. Pertama, dalam hadits tidak disebutkan syetan dari golongan
jin. Kedua, syetan, baik dari manusia maupun jin bisa saja bertaubat dan menjadi makhluk
yang baik. Jika dirantai, bagaimana dia mau melakukan puasa Ramadhan, melakukan sunnah sahur
dan ibadah lainnya? Fakta inilah yang membuat saya menyimpulkan bahwa makna dibelenggu
bukanlah makna sebenarnya. Jika dari pemahaman syetan saja sudah salah, maka memahami makna
hadits tentang syetanpun akan salah. Saya bukanlah seorang ahli hadits. Saya juga tidak bermaksud
lancang menafsirkan sebuah hadits. Tulisan ini hanya buah ketidaksetujuan saya dengan tafsiran
yang ada. Jika tulisan ini benar, dari Allah jualah datangnya. Jika tulisan ini salah, kesalahan datang
dari diri saya yang dhoif ini.
with Blogger-droid v1.7.4
Minggu, 17 April 2011
Banggakan Kekurangan KAMU!
Tapi, kamu tau ngga kalau orang-orang sukses itu bangga dengan kekurangan yang mereka miliki? Ngga percaya? Mereka ngga malu untuk nutupin kekurangannya. Mereka ngga berusaha untuk nimbun kekurangannya supaya orang lain ngga tau. Mereka malah menceritakannya ke orang-orang. Koq gitu?
Sebenarnya teorinya sih sederhana. Begini...
Pada dasarnya semua orang ngga ada yang mau malu. Dan, semua orang itu sebagai manusia perlu pertolongan orang lain. Dari kita lahir, kita punya kekurangan,… ngga bisa ngomong, ngga bisa makan sendiri, ngga bisa ngancingin baju sendiri, ngga bisa jalan, dst. Kita perlu bantuan orang-orang disekitar kita untuk bisa pelan-pelan belajarin itu semua.
Kalau kamu perhatiin, kenapa kita akhirannya bisa ngelakuin itu semua… karena ketika kita bayi, kita ngga berusaha untuk nutupin kekurangan kita (gimana bisa nutupin, kan belum bisa ngapa-ngapain), dan oleh karena itulah, orang-orang disekitar kita pun bantuin kita sehingga kita bisa melakukan itu semua.
Saya pernah bangga dengan kekurangan saya. Gini ceritanya...
Dulu saya merokok, dan ketika ingin berhenti merokok, saya ceritakan ke semua orang tentang kekurangan saya (ketergantungan terhadap rokok). Loh koq?
Saya lakuin itu karena saya sadar bahwa pada dasarnya, ngga ada orang yang mau malu. Saya ‘takut’ dibilang “Yaaaa Billy. Katanya mau berenti ngerokok… koq masih ngerokok juga?” Rasa takut malu itulah yang memotivasi saya untuk berhenti total. Yes, saya butuh bantuan dari orang-orang disekitar. Mereka memang ngga ngapa-ngapain, tapi rasa takut malu ke orang-orang disekitar saya itulah yang membuat saya berhasil berhenti merokok secara total. Sekarang, saya sudah berhenti total selama kira-kira 4 tahun lebih.
Sama juga halnya ketika kamu mau berbisnis. kamu ngerti produknya, ngerti cara pemasarannya, tapi ngga tau cara atur keuangan (kekurangan). Nah, gimana bisa supaya bisnis ini lahir dengan sehat dan bisa jalan bertahan? Gampang! Cari partner yang ngerti keuangan, partner yang bisa nutupin kekurangan kamu!
Coba bayangin kalau kamu malu dengan kekurangan yang kamu punya, dan coba untuk nutup-nutupin terus,... berarti kamu ngga ngebuka peluang untuk partnership. kamu ngga buka peluang untuk orang lain bisa nolong kamu untuk mulai bisnis ini. Ujung-ujungnya? Ya jelas, ngga akan pernah ada yang bisa nolong kamu, kekurangan kamu akan selalu jadi sebuah kekurangan, dan kamu pun ngga akan punya bisnis.
Jadi, banggakanlah kekurangan kamu! Ceritakanlah kekurangan kamu! Jangan ditutup-tutupin. Tujuannya? Bukan untuk mempermalukan diri sendiri, tapi supaya dapat pertolongan dari orang lain, dan supaya kamu belajar. Supaya kekurangan kamu itu suatu saat menjadi kelebihan kamu.
Kamu Pasti GAGAL!
Biasanya mereka adalah orang2 yang sekolahnya pintar, di kuliah banyak teman tapi tetep IPKnya di atas 3.0, mereka yang ada di pucuk pimpinan perusahaan, atau pemilik perusahaan yang sukses.
Dan wajar kalau sesekali Agan bertanya ke diri Agan sendiri, "Apakah gua akan bisa seperti dia?" Kalau saya yang harus menjawab pertanyaan itu, saya akan jawab, "Agan pasti GAGAL!" Loh koq?
Semua orang itu unik. Keberhasilan seseorang ngga bisa Agan 'copy & paste' cara dan prosesnya untuk bisa dapetin hasil yang sama. Coba aja! Beda tempat, beda waktu, beda approach, akan menghasilkan hasil yang beda pula.
Kalau Agan mau gagal, silahkan untuk terinspirasi dan mencoba untuk menjadi seperti idola / orang yang menginspirasi Agan. Saya bisa jamin Agan akan gagal. Yang penting untuk bisa sukses di dalam hidup ini adalah untuk tidak mencoba menjadi diri orang lain, dan ALWAYS try your best, at all times!
Seperti di coretan saya di kaskus lainnya yang bilang ngga: penting untuk jadi yang terbaik, yang penting untuk selalu mencoba untuk melakukan segala sesuatunya sebaik mungkin.
Jadi,... DON'T TRY TO BE SOMEONE ELSE, BE YOURSELF, and TRY YOUR BEST!
sumber ;www.billyboen.com
Rabu, 16 Maret 2011
Selasa, 15 Maret 2011
Setiap penyelenggaraan suatu turnamen sepak bola seperti Piala Dunia, Piala Eropa ata Piala Asia, selalu menitik beratkan terhadap fasilitas yang satu ini disamping infrastruktur pendukung kota yang lain nya seperti Transportasi, akomodasi dan lainnya. Tanpa stadion yang sesuai standar tidak mungkin suatu kota dapat terpilih menjadi host suatu turnamen. Lihatlah Piala Dunia, Piala Eropa, FIFA dan UEFA selalu menerapkan standar yang tinggi untuk bisa menjadi penyelenggara. Bagaimana dengan stadion di Indonesia? Sesuatu yang sulit untuk di jawab. Fasilitas yang kurang bahkan minus dengan alasan klasik yaitu dana. Para penonton sepak bola tidak dapat menikmati pertandingan yang mengakibat permainan di lapangan pun menjadi membosan kan karena kualitas lapangan dan stadion yang memprihatinkan. Bahkan lebih asyik menonton di televisi dibandingkan di stadion langsung. Bukan karena apa melainkan karena tidak aman nya bila menonton di stadion. Di dalam stadion swaktu-waktu bias terjadi kerusuhan yang disebabkan ulah penonton sendiri yang tidak sportif. Semoga di Indonesia ada stadion-stadion baru yang dapat mengacu pada stadion-stadion terkenal di dunia.
Berikut ini akan di sajikan beberapa profil stadion sepak bola terkenal di dunia yang dilengkapi dengan foto-foto dan informasi mengenai stadion tersebut.
Beijing National Stadium,  Beijing
Beijing National Stadium atau biasa disebut Bird’s Nest (sarang  Burung) merupakan stadion fenomenal dengan arsitektur yang paling rumit.  Berkapasitas 80 ribu tempat duduk, diresmikan menjelang Olimpiade  Beijing 2008. 
Test IQ...

Bila kita ingin tahu seberapa idiot pintar diri kita, mungkin IQ adalah alat ukur yang cukup dapat dipercaya.
Namun, tes IQ biasanya harus dilaksanakan di hadapan lembaga penguji yang independen dan tidak sewaktu-waktu kita dapat melaksanakannya.
Dengan aplikasi flash yang dibuat oleh IQtest.dk ini, kita dapat mengetahui berapa IQ kita, kapanpun dan dimanapun kita berada. Meskipun tentu saja ada kelemahannya :
* Hasilnya tidak dapat digunakan, karena tidak independen. Hanya sekedar untuk mengetahui berapa IQ kita.
* Sekali kita memakai tes ini, maka untuk kedua kali tidak akan akurat lagi, karena kita pernah mengerjakan soal ini sebelumnya.
* Tes IQ ini belum dikalibrasi
IQ Score Traditional Ranking System
140 + (~.25%) Genius or near genius
130 – 139 Gifted
120 – 129 Very Superior Intelligence
110 – 119 Superior Intelligence
90 – 109 Average/Normal
80 – 89 Dullness
70 – 79 Borderline deficiency
50 – 70 Mild mental retardation
35-50 Moderate mental retardation
20 – 35 Severe mental retardation
< 20 Profound mental retardation (1%)
IQ Bellcurve
The distribution of IQ scores is as follows:
* 50% of IQ scores fall between 90 and 110
* 70% of IQ scores fall between 85 and 115
* 95% of IQ scores fall between 70 and 130
* 99.5% of IQ scores fall between 60 and 140
* A score of 132 equals the top 2%
* A score of 134 equals the top 1%
* A score of 68 equals the bottom 2%
* A score of 66 equals the bottom 1%
Mau mencoba? Silahkan download
Selasa, 08 Maret 2011

Angkor Wat adalah sebuah kuil yang terletak di Kamboja dan dianggap sebagai salah satu dari keajaiban dunia. Ia dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12. Pembangunan candi Angkor Wat memakan waktu selama 30 tahun. Angkor Wat terletak di dataran Angkor yang juga dipenuhi bangunan kuil-kuil yang indah-indah, tetapi Angkor Wat merupakan kuil yang paling terkenal di dataran Angkor. Raja Suryavarman II membina Angkor Wat menurut kepercayaan Hindu yang meletakkan gunung Meru sebagai pusat dunia dan merupakan tempat tinggal dewa-dewi Hindu, dengan itu menara tengah Angkor Wat adalah menara tertinggi dan merupakan menara utama dalam binaan Angkor Wat, Angkor Wat juga merupakan UNICEF World Heritage.
.jpg)