Dikisahkan, seorang wanita Bani Mahzum,
salah satu kelompok yang sangat
terpandang dari etnis Quraisy, kedapatan
mencuri. Untuk menutupi aib dan rasa
malu, para pemuka Bani Mahzum
meminta tolong Usamah yang tergolong
dekat dengan Nabi Muhammad SAW agar
melakukan pendekatan dan lobi kepada
Baginda Rasul.
Ternyata, Usamah gagal total. Usahanya
sia-sia belaka. Nabi langsung menghardik
dan memberi peringatan keras
kepadanya. "Apakah kamu mau menyuap
(korupsi) soal hukum (ketentuan) dari
undang-undang Allah?" tegurnya.
Dalam kesempatan itu pula, Nabi SAW
langsung naik ke atas mimbar dan
memberikan peringatan. "Inilah kebiasaan
buruk yang telah menghancurkan umat-
umat terdahulu. Mereka binasa (diazab
oleh Allah) karena mereka tidak berani
menghukum orang-orang terpandang dari
kalangan mereka. Sebaliknya, mereka
menghukum berat orang-orang kecil.
Kalau Fatimah, putriku, mencuri, pastilah
aku potong tangannya." (HR Bukhari dan
Muslim dari Aisyah).
Kisah ini sungguh inspiratif dan menjadi
teladan yang amat berharga, khususnya
bagi masyarakat yang mendambakan
kejujuran, keadilan, dan penegakan
hukum bagi setiap orang. Melalui kasus
ini, Nabi SAW mengajarkan beberapa
masalah dasar yang mesti diperhatikan
oleh para pemangku kekuasaan, baik di
lingkaran eksektutif, legislatif, maupun
yudikatif.
Pertama, soal keadilan. Keadilan adalah
proses sekaligus tujuan dan cita-cita. Adil
(al-`adl) atau keadilan menunjuk pada
sikap tengah, lurus, dan tidak memihak
kepada siapa pun, kecuali pada
kebenaran. Dalam konteks hukum, adil
bermakna menghukum siapa pun yang
salah, tanpa berpihak, dan tanpa pandang
bulu.
Keadilan menuntut dan menempatkan
manusia sama di depan hukum. Di sini
prinsip equal before the law tak boleh
hanya dipidatokan, tapi dilaksanakan,
seperti Rasulullah SAW telah
membuktikannya. "Sesungguhnya Allah
menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan." (QS al-Nahl [16]: 90).
Kedua, soal penegakan hukum (law
enforcement). Penegakan hukum terkait
pula dengan keadilan di atas. Demi
keadilan, hukum harus ditegakkan secara
jujur dan adil. Penetapan hukum secara
tidak adil, korup, dan penuh kecurangan,
seperti kerap terjadi, semua itu jelas
melukai dan mencederai rasa keadilan
masyarakat.
Penegakan hukum tak boleh seperti
pedang, hanya tajam ke bawah, tetapi
tumpul ke atas. Inilah yang diperingatkan
oleh Allah dan Rasul. "Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil." (QS al-Nisa’ [4]
: 58).
Ketiga, soal kehancuran masyarakat. Bila
soal keadilan dan penegakan hukum
diabaikan oleh para pemangku kekuasaan,
kehancuran pasti terjadi. Tidak bisa tidak!
Ini adalah ketentuan atau hukum Allah
(sunatullah) yang berlaku secara
universal. Inilah pesan penting yang
hendak dikabarkan oleh Nabi SAW kepada
seluruh umat manusia dalam pidatonya di
atas.
Perlu diketahui bahwa keadilan adalah
hukum kosmik (alam jagat raya). Setiap
kelaliman akan menimbulkan
keguncangan sosial (social dis-equilibrium)
yang pada gilirannya akan membawa pada
kehancuran. "Berjalanlah kamu (di muka)
bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat
orang-orang yang berdosa.” (QS al-Naml
[27]: 69).
Wallahu a`lam
Sabtu, 02 Februari 2013
Meneladani Prinsip Rasulullah dalam Penegakan Hukum
meneladani filosofi air...
Air dihadirkan oleh Allah dalam kehidupan
manusia sebagai rezeki (QS al-Baqarah [2]
:22). Namun, air tidak sekadar rezeki, ia
pun menjadi ayat kauniyah, tanda
kebesaran-Nya, yang perlu dibaca agar
kita merengkuh pesan moral (QS adz-
Dzariyat [51]: 20-21). Ada sejumlah pesan
moral yang dapat dipelajari dari air.
Pertama, air itu menghidupi. Allah SWT
berfirman, "Dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup." (QS al-
Anbiya' [21]: 30). Air menumbuhkan
tanaman, menyuburkan tanah, bahkan
mengalirkan oksigen dalam darah
manusia. Di mana pun air berada, ia
bermanfaat. Manusia pun selayaknya
demikian. Rasulullah SAW bersabda,
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi yang lain." (HR Ahmad).
Kedua, ia bergerak tanpa henti. Karena
jika ia diam, pasti kotor dan keruh. Imam
Syafii berkata, "Saya lihat air yang diam
menyebabkan kotor. Bila dia mengalir, ia
menjadi bersih. Dan bila tidak mengalir, ia
tidak akan jernih. Singa bila tidak
meninggalkan sarangnya, dia tidak akan
pernah memakan mangsanya. Dan anak
panah bila tidak terlepas dari busurnya,
tidak akan pernah mengenai sasarannya."
Orang yang tidak memiliki aktivitas atau
pekerjaan, pikiran dan hatinya
kemungkinan besar akan keruh dan kotor.
Akibatnya, mata dan hatinya melihat
secara negatif segala sesuatunya
(suuzhan).
Ketiga, Air tak pernah bisa dipecah, atau
dihancurkan. Bahkan, ia akan
menenggelamkan benda-benda keras
yang menghantamnya dan
menghanyutkan. Ia hanya akan pecah saat
ia mengeras, membeku. Inilah karakter
dasar air, yakni mencair, mudah meresap,
menguap, dan kembali turun untuk
menyejukkan.
Karakter cair ini berguna jika seseorang
menghadapi masalah. Karena bila kita
bersikap mengeras, membatu, maka kita
mudah pecah, stres, gampang dilempar ke
sana-sini, dan seterusnya dalam
menghadapi samudera kehidupan.
Ketiga, air berpasrah diri (Islam) secara
total pada tatanan (kosmos) alam. Ia
mengalir dari tempat tinggi ke arah yang
lebih rendah. Ia menguap bila terkena
panas, membeku jika tersentuh dingin,
meresap di tanah, menguap ke awan, dan
turun sebagai hujan. Ia kemudian
menyatu di lautan raya, berpencar di
sungai, kali, dan selokan.
Air mengikuti harmoni alam (sunatullah)
yang digariskan Allah SWT. Harmoni alam
itu tunduk dan patuh pada prinsip
keseimbangan dan keadilan (QS al-
Rahman [55]:7). Jika kesimbangan dirusak
maka air pun protes. Air berhak atas
tempat resapan. Jika tidak ada tempat
resapan, air akan terus mencari tempat
yang paling rendah.
Jika tak ada yang tepat sebagai
resapannya maka terjadilah banjir. Banjir
merupakan bentuk protes air karena
tempat resapan serta jalan kembali ke
lautan raya, tergusur oleh kerakusan dan
keserakahan tangan manusia (QS ar-Rum
[30]: 41).
Sudahkah kita seperti air, yang berpasrah,
tunduk, dan patuh secara total pada Allah
SWT? Sudahkah kita memelihara tatanan
kehidupan secara adil? Wallahu a'lam
bish shawab.
Senin, 13 Agustus 2012
Allah Maha Menutupi
Dalam asma Allah, Al-Ghafar itu
artinya Maha Menutupi/Maha
Pengampun. Asal kata 'Al Ghaffar' itu
adalah sitr dan taghthiyah , artinya
"merahasiakan" atau "menutupi." Jadi,
maghfirah dari Allah itu maknanya adalah
dirahasiakan-Nya dosa-dosa dan
diampuni-Nya dengan karunia dan
rahmat-Nya bukan karena tobat seorang
hamba atau taatnya.
Apa yang ditutupi oleh Allah ada tiga
perkara yang senantiasa ditutupi oleh
Allah SWT. Pertama, Allah Maha menutupi
hal-hal kurang nyaman dipandang, namun
pada saat yang sama Allah
memperlihatkan keindahan. Sesungguhnya
banyak yang tampak di mata kita itu
adalah tutupnya. Yang aslinya kurang
bagus untuk dipandang. Misalnya pada
tubuh manusia, organ kulit untuk menutup
organ-organ yang di dalamnya yang
kurang nyaman apabila terlihat langsung.
Allah Maha Menutupi yang buruk
kemudian Allah berikan keindahan.
Kedua, Allah SWT menutupi apa yang
terlintas dalam pikiran kita. Sehingga
orang lain tidak mengetahui. Bertemu
orang di jalanan ada saja pikiran kita,
misalnya sering terlintas pikiran yang
buruk-buruk. Andai saja Allah tidak
menutupi pikiran kita mungkin akan
banyak perkelahian. Berapa banyak pikiran
yang kotor atau buruk yang tidak diketahui
orang lain padahal Allah Maha Tahu.
Dalam Alqurab surah Qaf: 50-16, "Dan
sesungguhnya Kami (Allah) telah
menciptakan manusia, dan mengetahui
apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan
Kami (Allah) lebih dekat kepadanya
dari pada urat lehernya. Dan dia Allah
mengetahui apa yang ada di lubuk hati
kita."
Allah Maha Tahu apa yang telintas di
pikiran kita. Dan Maha Suci Allah SWT yang
telah menutupinya.
Ketiga, ada pengalaman dan hal-hal buruk
yang ditutupi Allah, dan kita tidak ingat.
Sehingga kita bisa menjalani hidup ini
dengan lebih baik. Ibu-ibu jika ingat terus
waktu melahirkan mungkin tidak ingin
melahirkan lagi. Bila hal-hal buruk terus
teringat tentu kita tidak bisa bekerja.
Keempat, Allah SWT senantiasa menutupi
keburukan, aib-aib masa lalu kita. Ini
adalah hal yang lebih dahsyat dari kasih
sayang Allah SWT. Di mana kekurangan,
dosa-dosa, kesalahan, dan aib-aib kita
ditutupi Allah yang Maha Ghofar. Sehingga
kita tidak tahu sama lain. Kalau saja tidak
ditutupi oleh Allah, sehingga terbeberkan,
mungkin tidak ada satu pun yang mau
mendekati kita.
Allah SWT memperlihatkan ilmu kita yang
sedikit sepertinya manfaatnya besar.
Banyak yang sebetulnya sedikit dalam
pandangan Allah SWT, tapi Allah SWT
memperlihatkan kepada orang lain
menjadi lebih besar, jadilah orang lain
mau menghargai. Misalnya, mengapa
masih ada pemilihan kepala daerah,
karena aibnya masih ditutupi, kalau tidak,
mungkin tidak ada yang terpilih menjadi
pemimpin.
Dengan adanya kesadaran Allah menutupi
keburukan, maka kita tidak boleh menjadi
ujub. Dalam hal penampilan, misalnya,
dengan keindahannya tidak boleh
berbangga diri, apalagi menjadi dosa.
Sangat mudah bagi Allah mengambil
keindahan itu dengan seketika.
Begitu pula apabila terdapat lintasan-
lintasan buruk di pikiran kita. Bila Allah
SWT akan memperlihatkan, maka bisa saja
keluar dari celutukannya karena tidak
disengaja. Makanya segera istighfar ketika
terlintas pikiran itu.
Bila kita sudah mengetahui ilmunya, ketika
dihormati, jangan larut apabila kita
dihormati, ini hanya topeng saja. Kalau
dipuji itu mestinya ciut hati ini, sebab
Allah Maha Tahu yang sebetulnya.
Memang kita lebih suka pujian yang
disangkakan orang, daripada yang
diketahui Allah. Padahal dalam pikiran kita
harusnya bukan yang disangkakan orang
itu, melainkan apa yang diketahui Allah.
Kalau Allah membeberkan aib-aib kita,
tidak ada apa-apanya kita. Satu saja aib
yang dibeberkan Allah, akan terhina dan
dibenci orang-orang.
Maka dari itu, dengan mengetahui asma
ini, jangan sampai mabuk dalam pujian,
mestinya lebih malu merunduk, itu lebih
menyelamatkan.
Semoga Allah Yang Maha Menutupi
keburukan, menggolongkan kita bisa
mengetahui keburukan-keburukan kita,
memberikan kemampuan untuk
memperbaikinya, dan Allah SWT yang
memberikan keindahan bisa memperindah
lahir batin kita. Sehingga kita bisa terbebas
dari sifat munafik yang sibuk senantiasa
ingin kelihatan bagus di hadapan orang
lain, tapi tidak peduli dalam pandangan
Allah SWT.
*Pimpinan Ponpest Daarut Tauhiid
�Pendiri & Pembina DPU Daarut
Tauhiid
Allah Maha Menyaksikan
Seseorang yang tauhidnya
bagus, dapat dipastikan bahwa akhlaknya
juga bisa terjaga. Karena, dia yakin bahwa
Allah Maha Melihat, sehingga dia akan
sibuk dengan Allah SWT tanpa perlu
berakting dan berpura-pura.
"Kamu tidak berada dalam suatu
keadaan dan tidak membaca suatu ayat
dari Al Qur'an dan kamu tidak
mengerjakan suatu pekerjaan,
melainkan Kami menjadi saksi atasmu
di waktu kamu melakukannya. Tidak
luput dari pengetahuan Tuhanmu
biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi
ataupun di langit. Tidak ada yang lebih
kecil dan tidak (pula) yang lebih besar
dari itu, melainkan (semua tercatat)
dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh)." (QS Yunus: 61).
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci
semua yang ghaib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan
Dia mengetahui apa yang di daratan
dan di lautan, dan tiada sehelai daun
pun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh
sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi,
dan tidak sesuatu yang basah atau yang
kering, melainkan tertulis dalam kitab
yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS Al-
An'aam: 59)
Dari kedua ayat diatas, kita bisa
mengetahui bahwa tidak ada satupun
perbuatan yang terjadi melainkan Allah
SWT menjadi saksi. Dan, karena Allah SWT
yang menciptakan dan memelihara segala
sesuatu, maka tidak ada satupun hal yang
luput dari pandangan Allah SWT.
Kita tidak akan pernah tahu sesuatu yang
terjadi di masa depan. Saat ujian, dapat
dipastikan bahwa sebagai murid, kita tidak
akan pernah tahu materi yang nantinya
akan keluar. Tapi satu hal yang pasti, Allah
Maha Tahu. Jadi...bergantung saja pada
Allah SWT, berdoa dengan sungguh-
sungguh, ikhtiar dengan benar dan baik,
dan lakukanlah hal-hal yang Allah SWT
sukai, dan berharaplah semua akan
dimudahkan.
Tetapi, ada yang perlu dijaga yaitu niatan
ibadahnya. Jangan sampai keinginan kita
untuk memperoleh sesuatu membuat
ibadah kita menjadi giat, tapi setelah hal
yang kita inginkan terwujud, ibadah
menjadi kendor.
Misalnya, karena terlilit hutang,
menyebabkan tahajud kita kuat, tapi begitu
hutang lunas, tahajud juga ikut lunas.
Bayangkan, kalau Allah SWT mau, bisa-bisa
kita dibuat terus menerus terlilit hutang,
agar supaya kita menjadi dekat dengan
Allah. Maka dari itu ikhlaslah dalam
beramal, karena Allah SWT semata, karena
Allah SWT Maha Menyaksikan hingga ke
dalam hati kita.
*Pimpinan Ponpest Daarut Tauhiid,
Pendiri & Pembina DPU Daarut Tauhiid
Kamis, 26 April 2012
ANJING-ANJING NERAKA
KISAH NYATA SEORANG PRAMUGARI
Selasa, 01 November 2011
Kisah Iblis bertamu ke rumah Rasulullah
dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas:
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba - tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? sebab kalian akan membutuhkanku. “
Rasulullah bersabda:”Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNyayang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “itu iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”
Nabi menahannya:”Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakekyang cacat satu matanya. di janggutnya terdapa 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad,… . salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW lalu menjawab: Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
“Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debuyang ditiup angin.”
oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apayang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku.tidak ada sesuatu punyang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”
Orang YangDibenciIblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepadaIblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu danorang sepertimu adalah mahkluk Allahyang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemudayang bertakwayang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“lalu siapa lagi?”
“OrangAliim dan wara’ (Loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yangselalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakiryang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepdaorang lain.”
“apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika iatidak mengeluhkan kesulitannya kepadaorang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahalaorang -orang yang sabar.”
“Selanjutnya apa?”
“Orangkayayang bersyukur.”
“apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Iatidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepadaorang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
AmalanYang DapatMenyakitiIblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku sepertiorang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama sajaorang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“mengapa bisa begitu?”
“sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“taubatorang yang bertaubat.”
“apa yang dapat membakar hatimu?”
“istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“sedekahyang diam - diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“bagaimana cara makanmu?”
“dengan tangan kiri dan jariku.”
“dimanakah kau menaungi anak - anakmu di musim panas?”
“di bawah kuku manusia.”
ManusiaYangMenjadi TemanIblis
Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yangmeninggalkan shalat jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”
Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali:”tidak,tidak… tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.
Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku.
Demiyang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akanmenyesatkan mereka semua.
Baikyang bodoh, atauyang pintar,yang bisa membaca dantidak bisa membaca,yang durjana danyang shaleh, kecuali hamba Allahyang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapayang menyukai emas dan perak, ia bukanorang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorangyang tidak menyukai dinar dan dirham,tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa iaorang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Iblis Dibantu oleh 70.000 anak - anaknya
Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.
Sebagian adayang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak - anak muda, sebagian untuk mengangguorang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta - wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak ynag suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusiatidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
aku punya anakyang suka menaburkan sesuatu di mataorang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anakyang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanitayang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiaporang memandanginya.
Syaithan juga berkata,”keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
mereka, anak - anakku seleu meyusup dan berubah ari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintuyang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpaikhlas, namun merekatidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahibyang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiaporang sakityang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.
CaraIblisMenggoda
Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertamayang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar - benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah(gosip) dan Namimah(Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. sebab barang siapa membiasakan dengan kata - kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak - anak zina dan ia masuk neraka hnaya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu adayang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmutidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad,orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayamyang mematuk beras.
jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika iatidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.
Dan iapun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedanga aku memerintahkanorang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamutidak wajib shalat, shalat hanya wajib untukorang yang berkecukupan dan sehat.orang sakit dan miskintidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”
10 Permintaan Iblis kepada Allah SWT
“berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“apa saja?”
“aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, “berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
Hartayang tidak dizakatkan, aku makan darinya. akujuga makan dari makanan haram danyang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makananyang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama denganorang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anakyang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
aku minta agar bisa ikut bersama denganorang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuanyang halal.
aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikanorang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.
Allah berfirman, “Orang -orang bros adalah saudara - saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27)
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara merekatidak bisa melihatku.
dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.
Iblis berkata : “wahai muhammad, aku tak bisamenyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.”
jika aku bisamenyesatkan, tak akan tersisa seorangpun.
sebagaimana dirimu, kamutidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasulyang menyampaikan amanah.
jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini.
kau hanya bisa menjadi penyebab untukorang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalahorang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. danorang yang sengsara adalahorang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :”mereka akan terus berselisih kecualiorang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 - 119)
juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata: “wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allahyang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin pendudk surga, danyang telah menjadikan aku pemimpin mahluk - mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celakayang terusir, ini akhiryang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”
http://www.fimadani.com/inilah-sejarah-kabah-dari-masa-ke-masa/ cerita dalam hadis ini tergolong hadis dhaif...boleh diambil yang baik2 nya saja.. franata.

.jpg)